Menelisik kata Ruh Jiwa dari Tokoh Sufi


Philip K. Hitty dalam karyanya berjudul "The History of Arab" menjelaskan perjalanan panjang lahirnya tasawuf. Hingga akhirnya nanti kita akan mengenal istilah sufi yg erat dg dunia tasawuf serta macam-macam istilah yg ada didalamnya. Sebut saja, jiwa, ruh, ruhaniah, jasadiyah, dll. Mengkaji macam-macam istilah tentu membutuhkan banyak sumber serta bacaan yg menjadi bahan kajian. Nah, disini barangkali saya akan mencoba sedikit menemukan sejarahnya hingga pada tataran karya para tokoh sufi hingga pandangan terhadap jiwa, dkknya.

Tasawuf merupakan bentuk mistisisme dalam dunia Islam. Tasawuf bukanlah satu tataran ajaran, tetapi lebih sebagai modus pemikiran dan perasaan dalam kerangka agama.(Philip K.Hitty: 546). Pada mulanya, tasawuf berkembang sebagai gaya hidup asketis, lebih khusus lagi kontemplatif, sebagaimana dipraktikan oleh pendeta-pendeta Kristen. Pada abad kedua Hijiriyah dan sterusnya tasawuf berkembang menjadi gerakan sinkretis, menyerap berbagai elemen dari Kristen, Neo-Platonik, Gnostisisme, dan Buddhisme, serta berkembang melalui tahap-tahap mistis, teosofis dan panteistis.

Kelompok sufi yang berkembang pada abad ketiga belas mengembangkan konsep relasi antara guru (syaikh) dengan muridnya. Konsep relasi ini erat hubungannya dengan model relasi antara pendeta dan murid pemula dalam tradisi Kristen, dll.

Orang pertama yang mendapat sebutan sufi adalah seorang ahli klenik ternama "Jabir ibn Hayyn (w. -+ 776) yang mengembangkan ajaran asketisnya sendiri. Sufi yang sezaman dengannya, "Ibrahim ibn Adham (w. -+ 776) dari Balk bisa dijadikan sebagai model gerakan asketisme diam yang muncul paling awal.
Serangan bangsa Mongol terhadap dunia Islam membekas dalam ingatan kaum muslimin, bahkan seluruh dunia. Terlebih lagi saat akibat Perang Salib. Keduanya menyapu bersih peradaban Islam pada masa itu tepatnya Daulah Abbasiyah.
Dalam buku "Masnawi (Senandung Cinta abadi Jalaluddin Rumi) seorang Abdul Hadi cukup singkat menjelaskan tokoh yang menurutnya fenomenal dalam dunia Islam dalam bidang ke-Sufian ia Jalaluddin Rumi.

Menurutnya, cinta yang sejati dan mendalam kata Rumi dapat membawa seseorang mengenal hakikat sesuatu secara mendalam, yaitu hakikat kehidupan. Karean cinta dapat membawa kepada kebenaran tertinggi, Rumu berpendapat bahwa cinta merupakan sarana manusia terpenting dalam menstransendensikan dirinya, terbang tinggi menuju Yang Satu. Nah berikut adalah contoh karya Rumi yang didalamnya terdapat kata "jiwa, ruh, dll"
Kata Rumi :
"Inilah Cinta: Terbang tinggi ke langit
Setiap saat mencampakkan ratusan hijab
Mula-mula menyangkal dunia (zuhd)
Pada akhirnya JIWA berjalan tanpa jasad
Cinta memangdang dunia benda-benda telah raib
Dan tak mempedulikan yang hanya tampak dimata
-----------
Ia memandang jauh ke balik dunia rupa
Menembus hakikat segala sesuatu
Menurutnya pula, hampir di setiap pelosok dunia Islam dijumpai wali-wali, guru KEROHANIAN, penyair dan pemimpin besar dalam ilmu tasawuf. Buku tersebut dianggap sebagai karya sufi terbesar sepanjang zaman (Masnawi). Nilai didaktik dan sastranya mengagumkan. Setiap jilid memuat pendahuluan dalam bahasa Arab, dan selanjutnya penulisnya menggunakan bahasa Persia. Rumi menguraikan dalam bukunya itu keluasan dari lautan semangat "KERUHANIAN" dan perjalanan manusia menuju dunia dan dari dunia menuju kebenaran hakiki.

Nah, dari sinilah ini menjadi penting untuk dikaji dan didalami. Terkhusus lagi yang ada kaitannya dengan istilah "ruh, jiwa, kerohanian, dll". Banyak orang masih belum paham akan maksud kata tersebut. Sehingga ini menjadikan kebanyakan orang bingung.
Ada satu fakta sejarah yang menarik untuk diketahui. Pada tahun 1191 salah satu munajat yang dihaturkan seorang kekasih Tuhan, al-Suhrawardi yang pada usia 36 tahun ia dihukum mati. Menurut sumber informasi ia dihukum karena dianggap sebagai penyebar bid'ah di Aleppo atas perintah al Malik al Zhahir dan ayahnya Shalah al-Din, memperjelas adanya pengaruh Neo-Platonisme dan Kristen pada pemikiran teosofi sufi. Ini jelas sudah dijabarkan lahirnya awal oleh Philip K. Hitty bahwa ada hubungan dengan Kristen,dll.

Ini menjadi menarik untuk dikaji ulang. Belum berhenti sampai disini. Kedepannya akan dijabarkan makna "ruh,jiwa,dll" dari penjelasan syeikh Taqiyuddin an Nabhani. Disini baru saja menunjukkan sejarah singkat serat beberap makna ruh dalam karya tokoh sufi.

-Pengembara Kisah-
Jogjakarta, 23 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar