Akhir tahun
kemarin, tertanggal 21 Desember 2015 di Fakultas Sastra/ Adab dan Ilmu Budaya
muncul "plakat no name". Mading dan dinding Fakultas kami sebenarnya
sudah biasa tertempel bermacam-macam karya saat pameran atau saat berlangsung nya
sebuah agenda. Mulai dari pekan budaya, pameran jurusan hingga mengundang tokoh
baik luar maupun dalam negeri. Semua itu membuat dinding lantai 1 terpajang berbagai
macam kaligrafi, gambar, dan kreasi seni. Biasanya yang menjadi langganan tim kreatif adalah para
anggota Sanggar Nun.
Tepat dua
bulan yang lalu, komunitas Rimbun dari Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
juga telah menggelar acara di Fakultas dengan Backdrop bergambar peta Indonesia
yg menjadi icon acara tersebut. Mereka juga mendatangkan seorang pembicara dari
Nigeria. Karya lain anak sejarah juga tak tertinggal. Semuanya menggunakan
dinding lantai 1 untuk menempelkan media pendukung untuk mensukseskannya. Terakhir,
tepat pada tanggal 18 Desember 2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
"merayakan" hari bahasa Arab se-Dunia. Macam-macam kaligrafi
terpampang eksis disetiap sisi Fakultas Adab, dan lagi-lagi hanya lantai 1 yang
menjadi tempat untuk memeriahkan. Hal itu berlangsung jauh sebelum tanggal 18
Desember 2015. Kesemua Mahasiswa Fakultas Adab, entah dari Jurusan Sejarah,
Satra Arab,atau IPI telah berkontribusi mewarnai tembok Fakultas dengan
kepentingan masing-masing. Tapi, ada keganjalan terjadi di tanggal 21 Desember
2015. Tepatnya hari Senin pagi sesaat saya melewati lantai satu dari depan
hingga belakang. Hari itu saya hendak menghadiri Ujian Munaqasyah teman saya.
Tiba-tiba pandangan saya terhentikan di dinding yang bertuliskan ISIS hampir
disetiap depan ruang kelas. Tidak hanya satu dua, tetapi banyak. Bahkan dinding
kaca pintu utama Fakultas juga tak terlewat dari plakat bertuliskan ISIS. Masih
ingat jelas, berbagai jenis plakat tertuliskan,
"TOLAK
DOSEN BERFAHAM ISIS"
"TOLAK
DOSEN ISIS"
"MAHASISWA TOLAK DOSEN ISIS"
dengan
berbagai macam warna dan disertai gambar jenggot dibawah tulisan tersebut. Apa
itu maksudnya?. Kira-kira itu sebuah bentuk protes. Entah ditujukan kepada
Fakultas, atau dosen, atau justru mengajak Mahasiswa?. Biasanya, aksi seperti
itu akan didahului dengan audiensi ke pihak yg bersangkutan. Apabila ditolak
maka aksi masal tempel akan dilakukan. Tapi, apakah mereka juga melakukan hal
itu? Atau hanya sebatas tempelan aksi saja?. Entahlah.
Siapa yang tidak Terheran?
Papan mading seolah bebas bagi siapapun untuk menempelkan pamflet, atau bahkan kata-kata protes terhadap siapapun itu. Pamflet yg biasa terpampang yakni pamlet dari UKM, internal SEMA, BEM, berbagai macam kajian, pamflet rutin mingguan para pendukung Khilafah dengan media Al-Islam dan MU, atau bahkan iklan service, iklan jasa dsb. Dan semuanya ada nomer CPnya. Tetapi ada yg beda pada hari itu. "Plakat ISIS" tak ada nama pembuatnya atau bahkan CPnya. "Plakat ISIS" juga tak bertanggal. Bahkan hanya sebuah kertas "propaganda tak jelas". Saya berani katakan tak jelas karena memang hanya sebatas beberapa kata yg membuat Mahasiswa justru "bingung" bahkan beberapa terlihat "acuh".
Berapa banyak yg melihat? Tak banyak. Mereka kaget? Sudah barang tentu! ketika melihat langsung melotot, lantas hanya beberapa detik. Setelah itu? Mereka pergi. Apa yg ada dipikiran mereka? Takut? Bisa jadi. Sebab sejauh ini ISIS dalam pandangan mereka hanya dari media-media yg nggak jelas kebenarannya, sebab ISIS juga dari media-media yg "sengaja" dilekatkan dengan perjuangan Khilafah Islamiyah. Padahal mereka tak ubahnya "boneka wayang" yang telah dimainkan oleh dalang. Mereka bukanlah murni gerakan perjuangan Islam. Melainkan hanya menjadi pesuruh negara-negara kafir yang membenci Islam. Atau bisa jadi mereka belum sadar saat "dimainkan" oleh dalang. Sudah banyak yg mengungkap akan hal ini. Sebagai kaum Muslimin harusnya kita berfikir benar, bukan berfikir pragmatis. Terbukti bahwa Amerika dan Rusia sengaja memunculkan ISIS untuk mengkaburkan perjuangan Islam. Mereka sengaja membuat makar.
Siapa yang tidak Terheran?
Papan mading seolah bebas bagi siapapun untuk menempelkan pamflet, atau bahkan kata-kata protes terhadap siapapun itu. Pamflet yg biasa terpampang yakni pamlet dari UKM, internal SEMA, BEM, berbagai macam kajian, pamflet rutin mingguan para pendukung Khilafah dengan media Al-Islam dan MU, atau bahkan iklan service, iklan jasa dsb. Dan semuanya ada nomer CPnya. Tetapi ada yg beda pada hari itu. "Plakat ISIS" tak ada nama pembuatnya atau bahkan CPnya. "Plakat ISIS" juga tak bertanggal. Bahkan hanya sebuah kertas "propaganda tak jelas". Saya berani katakan tak jelas karena memang hanya sebatas beberapa kata yg membuat Mahasiswa justru "bingung" bahkan beberapa terlihat "acuh".
Berapa banyak yg melihat? Tak banyak. Mereka kaget? Sudah barang tentu! ketika melihat langsung melotot, lantas hanya beberapa detik. Setelah itu? Mereka pergi. Apa yg ada dipikiran mereka? Takut? Bisa jadi. Sebab sejauh ini ISIS dalam pandangan mereka hanya dari media-media yg nggak jelas kebenarannya, sebab ISIS juga dari media-media yg "sengaja" dilekatkan dengan perjuangan Khilafah Islamiyah. Padahal mereka tak ubahnya "boneka wayang" yang telah dimainkan oleh dalang. Mereka bukanlah murni gerakan perjuangan Islam. Melainkan hanya menjadi pesuruh negara-negara kafir yang membenci Islam. Atau bisa jadi mereka belum sadar saat "dimainkan" oleh dalang. Sudah banyak yg mengungkap akan hal ini. Sebagai kaum Muslimin harusnya kita berfikir benar, bukan berfikir pragmatis. Terbukti bahwa Amerika dan Rusia sengaja memunculkan ISIS untuk mengkaburkan perjuangan Islam. Mereka sengaja membuat makar.
Tapi tenang,
Allah sebaik-sebaik pembuat makar. Dan tiada yg mampu menandingi makar Allah.
Allah juga sebaik-baik penolong. Maka kita yg yakin akan kemenangan Islam
jangan sedikitpun mundur dari perjuangan. Saya masih ingat betul bagaimana
media sekuler memberitakan terkait wafatnya pimpinan gerakan Mujahidin di
Suriah yg ingin membebaskan Suriah dari Rezim Bashar Asad. Saya kutipkan
beberapa pernyataan ta'ziyah dari kelompok-kelompok Mujahidin yg saling bahu
membahu melawan rezim Asad. Pemberitaan jauh berbeda tatkala yg mengeluarkan
adalah media sekuler. Merdeka.com salah satunya.
Mereka telah
membalikkan yg sebenarnya dg menyebut para Mujahidin dengan sebutan
"pemberontak". "Sedangkal" itukah kepentingan yg mereka
ingin tunjukkan? Ini sama halnya ketika berbicara Nusantara dahulu saat dijajah
Belanda, dan negara sekutu. Mereka menduduki Nusantara dan menyebut perjuangan
kaum Ulama dulu kala diberbagai penjuru Nusantara sebagai
"pemberontak". Satu buku saja, ketika perlawanan yg dimobilisasi oleh
para Ulama di Banten. Apa yg penjajah sebut? Mereka menyebutnya
"Pemberontakan". Lantas, apakah kita "manut-manut" atau
terima begitu saja?? Jika kalian hanya memandang sebelah mata, bisa jd kalian
termakan berita atau kabar dari Belanda. Tetapi umat Islam pada saat itu tidak
demikian. Mereka tahu betul mana musuh dan mana kawan. Mana yg harus didukung
dan mana yg harus diberangus.
(Kutipan
Ta'ziyah dari Kelompok Mujahidin)
Pernyataan
Duka Cita Pun Berdatangan dari Seluruh Faksi Mujahidin Berita kesyahidan syaikh
Muhammad Zhahran bin Abdullah Allusy benar-benar mengguncang para mujahidin di
seluruh Suriah dan dunia, pernyataan duka cita pun berdatangan dari seluruh
faksi Suriah, siapapun dia. Kecuali para musuh-musuh Islam dan orang-orang yang
dengki. Asy Syahid biidznillah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdullah Zahran al
'Alusy as-Salafi rahimahullah, merupakan da'i salafi di Suriah sebelum
meletusnya revolusi Suriah beliau pernah dipenjara sekitar tahun 2005 akibat
dakwah beliau yang menentang kesyirikan dari taghut Bashar ketika thaghut ini
menyuruh rakyat Suriah untuk sujud kepada Bashar. Beliau baru dibebaskan pada
tahun 2011 saat revolusi Suriah meletus. Ayah beliau yang bernama Abdullah al
'Alusy juga seorang da'i Ahlussunnah as-Salafi. Syaikh Muhammad Zahran al 'Alusy
dilahirkan tahun 1971 pernah mengenyam pendidikan di Universitas Islam Madinah,
beliau merupakan komandan tertinggi Jaysul Islam yang bersama-sama komandan
Ahrar Syam; Syaikh Hasan Abbud rahimahullah mendirikan Jabhah Islamiyah (Front
Islam) di Suriah.
Dalam Jabhah
Islamiyah, syaikh Muhammad Zahran al 'Allusy menjabat sebagai pimpinan militer.
Syaikh yg mulia merupakan duri yang sangat menyakitkan bagi rezim syi'ah Basyar
karena dari dakwah yg diberkahi dalam menyerukan Tauhid dan menegakkan Sunnah
ini, beliau berhasil mengumpulkan sekitar 45.000 Mujahidin untuk berjuang
melawan taghut Basyar, kemudian beliau juga duri yang menyakitkan bagi kelompok
teroris ISIS karena dengan kacamata ilmunya menyerukan para Mujahidin utk
memerangi kelompok-kelompok ghullat. Selamat Jalan wahai Asy Syahid biidznillah
Syaikh Muhammad Zahran al 'Alusy as-Salafi Rahimahullah. Sungguh engkau telah
mendapatkan cita-cita yg selama ini didambakan oleh para mujahid, yakni syahid
di jalan Allah menyusul para pendahulumu sahabat yg mulia Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan yang lain. Karena begitu banyaknya
faksi-faksi jihad yang menyatakan duka cita atas kesyahidan beliau, kami
pilihkan 3 buah faksi jihad termasuk keterangan dari Jaisyul Islam sendiri mengenai
kesyahidan beliau.
Selamat
menyimak Jaisyul Islam Komando Umum 25/12/2015 - 14 Rabiul Awwal 1437 H
Segala puji
bagi Allah yang telah menjadikan terbunuh di jalannya sebagai sebuah kebaikan
dan menjadikan kesyahidan sebagai sebuah pilihan. Kami menyampaikan shalawat
dan salam kepada Imam Mujahidin dan penghulu para penakluk yang mengharapkan
kesyahidan di jalan Rabb semesta alam. Allah ta'ala berfirman: "Dan betapa
banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikutnya yang
bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpanya di jalan
Allah, tidak patah semangat dan tidak pula menyerah kepada musuh. Dan Allah
mencintai orang-orang yang sabar." (Ali Imran: 146). Setelah melalui
tahun-tahun yang panjang berbekal ilmu dan amal, dakwah dan jihad, sang singa
pahlawan telah berpulang, dan pedangnya yang tajam pun disarungkan. Wajahnya
cerah bersinar memiliki banyak senjata Semoga Allah beri keselamatan wahai
Rembulan Jihad Kami menyampaikan kepada umat kabar kesyahidan Komandan Jaisyul
Islam, Syaikh Yang Mulia Abu Abdillah Muhammad Zahran bin Abdillah 'Alusy, di
salah satu front Ghautah Timur, kemah kaum muslimin -semoga Allah ta'ala
menerimanya dan meninggikan kedudukannya di surga. berbagai ungkapan makna
tidak mampu untuk memberikan sanjungan kepadanya, dan kata-kata pun tidak
mencukupi. semoga Pemilik bumi dan langit merahmatinya. Kami di Jaisyul Islam
memberikan kabar gembira kepada umat Islam bahwa kami terus berjalan di atas
jalan ini; tidak mengubah dan mengganti. kami memiliki qudwah yang terbaik dan
suri tauladan yang agung dalam diri Syaikh.
Majelis
Komando Jaisyul Islam mengangkat Komandan Mujahid "Abu Humam 'Isham
Buwaidhany" sebagai Komandan Umum Jaisyul Islam sebagai pengganti Komandan
Abu Abdillah rahimahullah. Berbahagialah rezim jahat lagi pengkhianat dengan
singa-singa yang menggantikan orang-orang yang telah pergi, dan semua ini tidak
akan menjadikan kami kecuali semakin keras untuk memeranginya dan
menghabisinya. Dan berbahagialah Khawarij Mariqun dengan pedang-pedang para
cucu Ali yang akan mematahkan tanduk mereka, memutus tipu daya mereka dan
menghancurkan kebohongan dan hiasan mereka. Allah Maha Berkuasa atas urusannya
akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Walhamdulillahirabbil
'alamin.
Tanzhim Al-Qaidah di Negeri Syam-Jabhah
Nushrah Bismillahirrahmanirrahim "Sesungguhnya Allah membeli dari
orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh,
(sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan
jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang
agung." (At-Taubah: 111). Syaikh Mujahid Muhammad Zahran 'Alusy telah
mendapatkan kesyahidan -nahsabuhu wallahu hasibuh- setelah melalui
bertahun-tahun pengorbanan dan pembelaan; beliau berperang dan beribath di
perbatasan Damaskus dan berjihad melawan Nushairiyah dan Rafidhah sampai
akhirnya kembali kepada Rabbnya. Kami di Jabhah Nushrah menyampaikan ta'ziyah
bagi keluarga dan sanak yang ditinggalkan dan juga bagi Mujahidin Jaisyul Islam
dan Mujahidin Bumi Syam secara umum. Sebagaimana juga kami memohon pada Allah
ta'ala agar menolong komandan Jaisyul Islam yang baru, Abu Humam - 'Ashim
Buwaidhani, dan memberikan bimbingan dan petunjuk. Agar menjadikannya sebagai
pintu untuk kebaikan dan kunci untuk keburukan. Sesungguhnya, ia berkuasa dan
mampu untuk melakukannya.
Walhamdulillahirabbil
alamin.
Al-Manaratul
Baidha'
(sumber: syamorganizer.com)
(sumber: syamorganizer.com)
SIAPA yang
Membuatnya?
Jujur, saya
sudah berniatan untuk mencari pelakunya dan ingin melakukan wawancara pd hari
itu. Saya ingin tau, maksud dari plakat ISIS tak bernama itu. Saya juga ingin
benar-benar mendengarkan penjelasan pelakunya. Apakah mereka benar-benar tahu
ISIS? Atau hanya sebatas media-media sekuler memberitakan tentang mereka, yg
sengaja bekerja dengan "uangsaku" dari sang majikan? Melihat
penyiksaan yg dilakukan ISIS sudah barang tentu memberikan stigma yg sangat
buruk. Lantas, tidakkah kita berfikir benar dan mencari kebenaran siapa mereka?
Apakah lantas menyamakan mereka dengan para Mujahidin yg benar-benar berjuang
untuk Umat Islam di sana (Suriah).
Coba lihat
dalam satu hal kecil, tatkala ISIS memperlakukan orang tahanan. Mereka membakar
mereka hidup2 tanpa ada perilaku yg baik. Coba bandingkan dengan JN saat
berhasil menahan anggota ISIS? Apa yg JN lakukan? Mereka mendakwahi agar mereka
bertaubat. Pernahkah media memberitakannya? Menayangkan dalam TV nasional?
Pernahkah mereka menunjukkan perbedaan keduanya? Tentu tidak akan!. Menunjukkan
siapa ISIS dan siapa Mujahidin yg sesungguhnya sama aja mereka "bunuh diri
dalam berita". Bagi mereka tak ada untungnya. Justru sebaliknya, mereka
akan untung apabila mengaitkan ISIS dg pergerakan dunia tentang akan adanya
"Khilafah yg sesungguhnya" bukan Deklarasi ISIS yg tdk benar
tersebut. Saya telah banyak bertanya kepada teman-teman dsekitar, ketika
melihat fenomena kejadian hari itu. Hingga saat ini jawabannya
"nothing".
Pada hari
selasa, 22 Desember 2015 sesaat saya ingin memotret plakat ISIS tersebut, sudah
hilang tidak tersisa. Semuanya sudah terlepas, entah siapa yg melepasnya.
Sepertinya pihak Fak. Telah melepaskanya. Tepat Pukul 08.00 WIB sesampainya di
fakultas saya melihat seorang dosen meminta seorang pegawai tantib untuk
melepas plakat Recruitment HIMA-J BSA yg tertempel sembarangan di dinding
fakultas. Saya harus bertanya pada siapa ? Adakah obrolan penasaran sama halnya
seperti saya di luar sana? 1, 2 orang yg jg ingin tau, siapa pelakunya. Tanya
pada dosen? Bisa jadi opsi, barangkali pihak dosen jg mengobrolkan hal itu.
Tanggal 30
Desember 2015, tiba-tiba guru saya mengirim pesan pada saya. "Sibuk hari2
ini. Apa tahu siapa2 yg buat plakat ISIS itu. Mhswa apa mlh dosen ya".
Masyaa Allah,, baru saja saya mau menghubungi beliau, ternyata beliau membukan
perbincangan tentang plakat ISIS terlebih dahulu. Saya katakan pada beliau,
bahwa saya jg ingin mencari tau siapa pelakunya. Beliau berkata, "Designer
aksi itu bisa dosen bisa mhswa. Atau grouping keduanya. Aksi spt itu kerdil.
Tutup identitas dirinya n tdk berani sbt nama siapa pun. Bisa jadi n sgt
mungkin utk kesankan dari mhswa bhsnya dibuat spt itu." (Ucap Guru saya
Pak. JIH) Saya dibuatnya terbelalak, analisis beliau bisa jadi ia bisa jadi
tidak. Maka perlulah upaya untuk mencarinya. Pencarian ini bukan karena
apa-apa. Hanya satu yg ingin kami (saya dan guru saya) bongkar dan diskusikan.
Apakah mereka tahu tentang ISIS?? Akhir kata beliau, "Hampir bisa
dipastikan mrk tdk faham isis". Maka dari itu saudaraku, barangkali ada yg
tahu pelakunya, atau sempat melihat aksi tempelnya dan mengenal orangnya. Mari
kita bicara dan duduk bersama. Menyamakan mindset dan upaya melakukan aksi jika
perlu melakukan aksi lebih. Kalau tetap saja tidak menunjukkan identitas,
berarti keberanian kalian tak layak disebut Mahasiswa (jika pelukanya
Mahasiswa). Atau kata lainnya "kerdil". Ucap guru sya. Kalau benar-benar
niatan "menolak dosen paham ISIS" kita jg ingin apabila ISIS yg
kalian maksud adalah mereka ISIS yg sebenarnya. Mari mencari dan sampaikan yg
benar.
Al Faqir
Rizka K. Rahmawati
Nganjuk, 20
Rabi'ul Awwal 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar