"Menulis
itu mudah" itu yang saya dengar dari seorang yang sudah memasuki dunia
kepenulisan. Tetapi lagi - lagi virus terkadang bisa saja menyerang kita
kapanpun. Oleh karena itu kita harus siap sedia mempunyai -antivir-. :)
Saya teringat ketika mengikuti workshop. Bahwa jika memang berkeinginan
menjadi penulis atau apapun itu, yang harus pertama dilakukan adalah
"berniat" terlebih dahulu.
Amirul Mukminin (pemimpin
orang-orang beriman) Abu Hafsh Umar bin al-Khattab menuturkan bahwa ia
mendengar Rasulullah saw bersabda "Sesungguhnya amal perbuatan itu
hanya tergantung dari niat. Dan sesungguhnya, setiap orang hanya akan
mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa
ber-hijrah untuk memperoleh ridha Allah dan Rasul-Nya, maka hijrah-nya
akan memperoleh ridha Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang
hijrah-nya untuk mendapatkan dunia, atau untuk mencari wanita yang akan
ia nikahi, maka balasan hijrah-nya sesuai dengan apa yang
diniatkannya." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
===========Mari diawali dengan niat^^===========
Bismillahirrohmanirrohim,,
^^ mulai saat ini saksikan bahwa saya berniat untuk belajar lagi
mendalami "Chemistry". Walau baru sekedar membaca paling tidak membantu
ingatan saya yang cukup lama membeku selama kurang lebih 2,5 tahun.
Karena sejak mendalami sejarah, Ilmu yang satu ini berhenti dan vakum.
Dibawah ini sedikit ada bacaan yang menurut saya cukup menarik silahkan
dibaca, bagi yang sudah tahu untuk mengingat - ingat kembali tidak ada
salahnya juga. Dan bagi yang belum kini saatnya untuk mengetahuinya,,
cekidot (:
Coba kita pikir begini, Tidak akan terkejutkah Anda bila bentuk gelembung itu persegi? Itu karena semua pengalaman kita sejak bayi mengatakan bahwa hukum alam lebih menyukai bentuk-bentuk yang mulus. Memang tidak banyak benda alami yang memiliki ujung tajam atau membentuk sudut ganjil. Pengecualian yang penting dalam hal ini adalah kristal-kristal mineral tertentu, yang cantik justru karena memiliki bentuk-bentuk geometris serba tajam. Itu mungkin sebabnya mengapa sebagian orang percaya bahwa kristal-kristal dan piramida memiliki supranatural.
Coba kita pikir begini, Tidak akan terkejutkah Anda bila bentuk gelembung itu persegi? Itu karena semua pengalaman kita sejak bayi mengatakan bahwa hukum alam lebih menyukai bentuk-bentuk yang mulus. Memang tidak banyak benda alami yang memiliki ujung tajam atau membentuk sudut ganjil. Pengecualian yang penting dalam hal ini adalah kristal-kristal mineral tertentu, yang cantik justru karena memiliki bentuk-bentuk geometris serba tajam. Itu mungkin sebabnya mengapa sebagian orang percaya bahwa kristal-kristal dan piramida memiliki supranatural.
Akan tetapi itu metafisika, bukan sains.
Gelembung-gelembung bundar–berbentuk bola–karena ada suatu gaya tarik
menarik yang disebut tegangan permukaan yang menarik molekul-molekul air
sekuat mungkin antara sejumlah partikel adalah ketika mereka membentuk
sebuah bola. Di antara semua bentuk yang mungkin, kubus, piramida,
bongkahan tak beraturan–bola memiliki luas sebelah luar paling kecil.
Segera
setelah Anda melepaskan sebuah gelembung dari pipa tiup atau dari
salah satu peralatan lebih modern, tegangan permukaan membuat lapisan
tipis air sabun mencari luas permukaan yang sekecil mungkin. Maka
terjadilah sebuah bola. Andaikata Anda tidak dengan sengaja
memerangkapkan udara didalamnya, air sabun akan terus menyusut
membentuk sebuah titik bola padat, seperti yang terjadi pada air hujan.
Akan
tetapi udara di dalam mendorong ke arah luar, menahan selaput air.
Semua gas memberikan tekanan pada wadah penyimpanan mereka karena
mereka terdiri atas molekul-molekul terbang bebas yang terus membentur
apa pun yang menghalangi. Dalam sebuah gelembung, gaya-gaya tegangan
permukaan ke arah dalam pada selaput air diseimbangkan dengan tepat
oleh gaya mendorong keluar oleh udara dari dalam. Jika ada perbedaan
sedikit saja, gelembung entah akan mengeceil atau mengembang sampai
keduanya sama besar.
Cobalah meniupkan udara lebih banyak untuk
membuat gelembung lebih besar. Itu sama dengan menambahkan tekanan
udara di sebelah dalam. Yang dapat diperbuat oleh selaput air untuk
mengimbangi kenaikan tekanan ke luar adalah memperluas permukaannya.
Ini dapat menyebabkan bertambah besarnya gaya-gaya tegangan permukaan
ke arah dalam. Maka gelembung itu secara serentak memperbesar
ukurannya. Namun dalam proses tersebut selaput air semakin tipis,
pasalnya persediaan air memang terbatas. Apabila Anda terus menambahkan
udara ke dalamnya, akhirnya selaput tadi tidak memiliki cadangan air
lagi untuk memperluas permukaan. Akibat buruknya mulai ditebak.
Gelembung-pun meletus.
Hal yang tepat sama juga terjadi pada
permen karet, kecuali bahwa ahli-ahli tegangan permukaan ke arah dalam,
gaya yang cenderung memperkecil gelembung atau balon berasal dari
elastisitas karet dalam permen Anda. Elastisitas, seperti tegangan
permukaan, seolah-olah berkata: “Kalau boleh, aku ingin menjadi bola
yang sekecil mungkin”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar