"Bapak Bukan PKI"

Pekan ini “lumayan sibuk”mendekati KKN-PPL. Itu bagi mereka yang sekaligus digabung menjadi satu, kami? Yakami lumayan sibuk mengusuri  berkasdan deg-deg an juga saat nanti penempatan ke lapangan. Sebenarnya KKN menjadimomentum yang cukup efektif bagi mahasiswa yang ingin belajar terjun kemasyarakat. Mengetahui kondisi mereka dan juga mengenal lebih detail bagaimanapemikiran masyrakat dan juga realitas sekarang ini.
Alhamdulillah kemarin diberikesempatan untuk menjenguk saudara yang KKN bertempatkan yang “istimewa”. Tempatyang Allah siapkan untuk mereka berlatih serta belajar menempa diri sertamengkondisikan bagaimana saat dihadapan masyarakat dan pula bagaimana kesiapankita mengadapinya. Gunung Kidul, wilayah bagian dari Jogjakarta yang bagi kamiyang belum sekalipun singgah atau belum pernah mengaruhi hidup didataran tinggiitu seolah menjadi was-was. Jarak tempuh yang cukup terjal alias menanjak sertakondisi alam yang katanya “Jarang air” meski tidak semuanya. Sebenarnya itusemua insya Allah bisa dilalui, namun satu hal yang begitu rumit saatberhadapan dengan realita yang cukup susah untuk di sadarkan, rekan-rekan yangmana mereka enggan untuk menerima hukum syara’ saat KKN tiba.
Sedikit oleh-oleh sejarah didesaitu yang kudapat. Sebuah cerita tentang kepemimpinan desa yang dipimpin olehPak Lurah.  Kami berbincang dan bertemu denganseorang istri dari mantan kepala desa/ lurah sangat menarik bagi saya. Mencari sumberinformasi yang berasal dari lisan. Sedikit mengaplikasikan ilmu sejarah lisanmulai bertanya – tanya pada beliau. Sejarah lurah bedinasti seolah taka sing lagibagi kami. Setelah terkuat kasus bupati Banten Ratu Atut yang telah menjadidinasti kini ku dapat sejarah singkat dari istri lurah salah satu daerah diGunung Kidul. Almarhum mertua telah menjadi Kepala Desa atau Lurah sejak zamanRezim Soeharto. Setelah muncul kasus -98 akhirnya semua pejabat desa yangdulunya adalah bawahan dari rezim Soeharto pun “dipecat” alias dilengserkandari jabatan mereka. Ini mnegingat bahwa peristiwa -98 membawa Pak Harto turundari singgasana ke-Presidenan setelah puluhan tahun menjabat. “Setelah almarhummertua turun kahirnya bapak (suami ibu) diangkat menjadi lurah. Tetapi bapakbukan PKI lho mba” ungkap ibu disela-sela ceritanya. Menurutnya saat pak lurahsebelum diminta menggantikan almarhum bapaknya, ia kondisi belajar SPG diJakarta. Akhirnya kala itu juga diminta pulang menggantikan jabatan lurahnya. Nah,akhirnya terbentuklah dinasti lurah. Suaminya menjabat selama 27 tahun. Tepat thun2004 beliau pension. Digantikan pula oleh salah seorang tokoh didesanya, eh ehsetelah kurang lebih 2 tahun ketahuan korupsinya akhirnya dipecat dan dihukummenurut keterangan. Sekarang dinasti lurah pun digantikan oleh tokohselanjutnya hingga kini.

Perjalanan pulang sangat menguraspikiran. Tidak membayangkan bagaimana sebuah pengalaman kisah KKN yang dialamioleh kakak kami. Muslimah tangguh dengan perjuangannya yang menguras air matadan pula mendapat nikmat ima atas keberhasilannya tetap terikat pada hokum syara’nya.Kami pulang dengan kondisi jalan yang bagi kami itu jalan sangat luar biasa. Jalanberliku-liku yang sungguh membuat jantung tak bias tenang sebelum menemukanplang bertuliskan KOTA JOGJA. Barang kali itu sudah biasa bagi mereka yangtingga dipegunungan dan beraktivitas tiap harinya. Namun satu hal yang membuatkami terenyuh saat mencoba mengingat perjuangan kakak kami 2 tahun lalu yangharus tiap pecan dan dini hari turu serta melewati likunya jalan demikeberhasilan dakwahnya. Ya, dua kewajiban sekaligus yang harus beliau kerjakan.Kewajiban dakwah yang harus ia kerjakan serta naik-turu gunung tiap pagi. Kondisijalan nan terjal serta rerintihan angin menyapa tulangnya. Kami tak bias membayangkan.Satu hal lain ia harus tetap menjalankan kewajiban KKN-nya digunung dan itu haruspula dikerjakan. Banyak hal yang harus dipikirkan satu yang pasti bahwapengalaman hidup dan keberhasilan memegang Islamnya yang akhirnya membentuk iakini. Semangat berjuang untuk saudaraku yang akan terjun dan yang sudah terjuntetap berjuang ya! Tetaplah memegan Islam dan ingatlah hanya Allah yang menjadisandaran. J  Sedikit kisah yang ditulis ini, tengoklah 2,3,tahun kedapan. Esok pasti akan menjadi sejarah berharga dalam hidup kita.^_^ 

#Buatlah Jejak Hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar