(Islampos.com) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar dialog pencegahan terorisme,
Kamis, (11/12) di Gedung Multi Purpose UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Hadir sebagai pembicara utama, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Firdaus.
Seperti diketahui, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi kampus ke-17
yang dikunjungi BNPT. Irfan mengajak mahasiswa untuk aktif membantu
pemerintah dalam memberantas gerakan radikalisme. Mahasiswa UIN Sunan
Kalijaga pun digiring kepada opini untuk melakukan kontra radikalisme,
kontra propaganda, serta kontra terorisme.
Menurutnya, kasus terorisme dan radikalisme tidak akan selesai bila hanya diserahkan kepada BNPT, Polri, dan Densus 88.
“Harus ada kerjasama dari pihak masyarakat dan juga mahasiswa,” katanya.
Lebih dari itu, pihak BNPT menawarkan kerjasama dengan kampus dalam
membuat sebuah karya tulis ilmiah yang berhubungan dengan terorisme.
“Penelitian ini akan mereka bantu secara senang hati,” tawarannya.
Dia menilai orang yang tergabung dalam gerakan radikalisme dan
terorisme itu hanya berpikir Islam secara dangkal dan sempit. “Cetek,”
klaimnya.
Dia kembali mengajak mahasiswa untuk terus bergabung bersama BNPT
dalam agenda tahun 2015 mendatang. “Agenda menyelamatkan Jogja dari
gerakan terorisme dan radikalisme,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia memandang munculnya teroris karena kebijakan pemerintah tidak disetujui oleh mereka.
“Contohnya kasus BBM kemarin. Abu bakar Ba’asyir dan kawan-kawannya
sempat melarikan diri ke Malaysia karena ada UU yang menekan. Setelah
dicabutnya UU tersebut, mereka kembali lagi ke Indonesia. Mereka
akhirnya melakukan aksi-aksi kekerasan untuk menolak kebijakan-kebijakan
yang ada,” ceritanya.
Dia menerangkan, hubungan BNPT dengan negara-negara lain sangat erat.
BNPT, lanjutnya, mendapat informasi terkait terorisme yang ada disetiap
negara. “Negara Arab saja, mereka punya sekitar 700 tahanan teroris di
penjara,” katanya.
“Ini menjadi suatu hal yang penting tatkala mereka nanti setelah
keluar dari penjara tidak lagi melakukan aksi-aksi kekerasan,”
pungkasnya [rizka/andi/islampos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar