Perjalanan ISIS

Perjuangan Islam kain hari kian santer terdengar dibelahan bumiNya. Muncul bermacam-macam gerakan yang ingin menyelamatkan umat muslim khususnya dan umat mausia secara umum. Mereka yang hendak ingin tunduk dalam sebuah institus yang menerapkn syari'atNya. ISIS adalah salah satu dari sekian banyak gerakan Islam yang bergerak dan menyebutnya sebagai gerakan juhadis. Barang kali ini menjadi bahan pengetahuan kita yang ingin tau peregrakan ISIS dalam kancah dunia. Mellaui sejarah terbentuknya kita akan memehamai gerakan ini. Pengambilan sumber tentu harus diperhatikan, apakah akan mengambil dari yang membencinya sehingga kita hanya menyimpulkan dari satu sisi ataukah kita mengambil pula dari yang fokus memperhatikan perjalanan gerakan ini dan termasuk dari pendukung ISIS. Dibawah ini bisa menjadi rujukan kita untuk mengetahui gerakan Islam jihadis yang sering kita dengar dengan ISIS. 

Bagimanakah perjalalanan Daulah Islamiyyah (ISIS) sejak awal hingga pada posisi seperti saat ini? Syekh Abu Al-Mu’tashim Khabbab menulis sebuah artikel yang berjudul “Qira-ah Fi Makamin Quwwah Wa Syar’iyyah Ad Daulah Al Islamiyyah” atau Mengkaji Rahasia Kekuatan Dan Keabsahan Daulah Islamiyyah, Analisa Penelusuran Singkat Tentang Sejarah Daulah, Sebab-Sebab Kemunculannya Dan Manhajnya. Alhamdulillah, artikel tersebut telah dialih bahasakan oleh Ustadz Abu Sulaiman Al Arkhabiliy, menjadi Sejarah Daulah. Semoga bermanfaat!
Bismillahirrahmanirrahim.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, kepada keluarganya dan para sahabatnya semua.
Amma Ba’du:
Sesungguhnya tidak samar lagi terhadap siapapun dari kalangan para pengamat urusan jihad secara khusus, dan secara umum terhadap banyak dari kalangan awam kaum muslimin yang disibukkan dengan permasalahannya, kesibukan dunia seluruhnya dengan segala kalangannya dengan sikap reaksi terhadap (Daulah Islamiyyah Di Iraq Dan Syam) baik itu kecintaan, dukungan dan pembelaan, maupun celaan, hujatan dan penolakan. Dan tidak samar juga secara penilaian pertama bahwa persentasi kelompok kedua (yaitu yang membenci Daulah dan tindakannya) di tengah kaum muslimin adalah persentasi terbesar dan paling banyak, akan tetapi rekor sejarah media ini di dalam pemutaran balik fakta dan pemalsuannya untuk kepentingan para thaghut arab dan ‘ajam membuat kita tidak mudah menerima begitu saja kesimpulan ini apalagi mempercayai dan memegangnya. Ini tentunya dengan penerimaan kami bahwa Al Haq itu tidak diketahui dengan banyaknya jumlah para pendukungnya, akan tetapi ia diketahui dengan kejelasannya dan keselarasannya dengan syari’at dan fithrah yang sehat.
Sebenarnya musuh-musuh Islam sangat dipusingkan dan disibukkan sekali -dan memang mereka pantas untuk sibuk- dengan perkembangan baru yang berbahaya yang muncul di front jihad Islamiy yang mereka sebut dengan teror, dan mereka dengan segala sarananya sangat berambisi untuk memerangi dan menghabisinya, yaitu perkembangan baru yang seorangpun dari mereka tidak mengira itu bisa terjadi atau mungkin terwujud pada dunia realita, yaitu Pendeklarasian tegaknya Daulah Islamiyyah yang dilakukan oleh sekelompok mujahidin di bumi Iraq, yang memiliki pemimpin yang sah dari Alu Al Bait dan dari keturunan Al Huseniy Al Fathimiy Al Qurasyiy Asy Syarif (Abu Umar Al Baghdadiy semoga Allah menerimanya), dan beliau memiliki menteri perang dan para pembantu lainnya, dan Al Qaidah Iraq-pun membai’at Daulah yang baru lahir ini dan bergabung dengannya serta berperang di bawah panjinya, dan Daulah ini diberikan tazkiyah oleh Pemimpin Al Qa’idah Iraq saat itu yaitu Abu Hamzah Al Muhajir -semoga Allah menerimanya- dan ia membai’atnya:
Sedangkan amirnya pada saat itu adalah Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqawiy semoga Allah merahmati dan menerimanya.
Sebenarnya sebab ide Abu Mush’ab rahimahullah dan sejumlah tokoh mujahidin di dalam pendeklarasian tegaknya Daulah Islamiyyah adalah sebab yang tepat sekali, yaitu menutup kesempatan kaum sekuler dan munafiqin di dalam memetik buah hasil pengorbanan-pengorbanan para mujahidin dan darah-darah mereka, sebagaimana kebiasaan yang kita kenal selalu di dalam setiap front peperangan terhadap umat Islam, di mana orang-orang yang tampil dalam berperang dan membela kehormatan, kesucian, harta dan darah kaum muslimin itu adalah selalu dari kalangan mujahidin muslimin, kemudian setelah lenyapnya debu peperangan datanglah untuk memanen hasilnya kaum sekuler yang disokong barat yang kafir dan para thaghut arab yang murtad.
Maka para mujahidin Iraq di antara barisan terdepannya Syaikh Abu Mush’ab mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman yang pahit itu, dan mereka mengetahui bahwa bila kaum mu’minin tidak segera mengangkat pemimpin yang syar’iy dan imam, maka sesungguhnya buah hasil jihad Iraq dan yang lainnya akan dipanen oleh orang-orang hina dan orang-orang bejat umat ini dari kalangan nasionalis, kalangan kiri dan kalangan sekuler secara umum yang tidak menyatukan mereka kecuali kebencian kepada Islam dan penganutnya, walaupun mereka itu memiliki nama seperti nama-nama kita  dan mereka mengklaim sebagai bagian dari umat islam. Dan keinginan untuk menegakkan Daulah Islam ini semakin mantap dan semakin mendesak dengan sebab bahwa syari’at ini memerintahkan jama’ah kaum muslimin untuk mengangkat imam, mendaulatnya dan membai’atnya dengan syarat memberlakukan syari’at Allah Ta’ala di tengah kaum muslimin dan timbal balik ketaatan kaum mu’minin kepadanya.
Sedangkan tidak samar di hadapan pencari kebenaran dan juga tidak samar di hadapan para mujahidin -dengan karunia Allah-, bahwa keumuman para penguasa kaum muslimin adalah para thaghut yang murtad dikarenakan mereka meninggalkan pemberlakuan syari’at Allah, dan dikarenakan sikap tawalli mereka kepada Yahudi dan Nashraniy, serta dukungan mereka kepada Salibis dan Yahudi itu di dalam memerangi kaum mu’minin, seperti kebiasaan Dinasti Saudi di Jazirah Arab dan para penguasa lainnya. Sebab saya menyebutkan Dinasti Saudi saja adalah dikarenakan kebusukan dan bahaya kemurtaddan mereka itu adalah lebih besar dari bahaya penguasa lainnya, dikarenakan sesungguhnya mereka itu mengklaim pemberlakuan syari’at sedangkan mereka itu membantu orang-orang kafir di dalam memerangi kaum mu’minin disamping kebejatan-kebejatan mereka dan penyimpangan-penyimpangan mereka lainnya yang banyak terhadap syari’at yang telah disebutkan sebagian contoh darinya oleh Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisiy fakkallahu asrah di dalam kitabnya yang bagus (Al Kawasyif Al Jaliyyah Fi Kufri Ad Daulah As Su’udiyyah), dan begitu seperti contoh yang nampak bagi setiap muslim mu’min -termasuk dari kalangan awam yang lugu lagi mimim ilmu syar’iy- karena fithrah mereka yang sehat menolak sikap dukungan dana yang diberikan para thaghut Dinasti Saudi kepada para penjahat besar para pembunuh kaum muslimin seperti As Sisi di Mesir dan Shalih di Yaman serta yang lainnya.
Dan dari itu nampak di hadapan semua bahwa umat ini -sejak keruntuhan Kekuasaan Khilafah- mengalami kehinaan dan kenistaan dengan sebab meninggalkan jihad dari satu sisi, dan dari sisi lain dengan sebab lenyapnya Imam dan Daulah yang mengayomi kepentingan kaum muslimin dan melindungi mereka seperti yang dilakukan Daulah Khilafah sepanjang sejarah Islam.
Maka para mujahidin di Iraq pada tahun 1427H yang bertepatan dengan tahun 2006M bersegera membentuk Daulah ini setelah berkumpulnya sejumlah faksi-faksi jihad di dalam payung perjanjian Hilfu Al Muthayyibin dan tercapailah pemilihan Abu Umar Al Huseniy Al Baghdadiy sebagai amir baginya, dan Daulah ini diberi tazkiyah oleh para pemimpin Qa’idatul Jihad di antaranya Syaikh Usamah Ibnu Laden rahimahullah wa taqabbalah, dan juga Al Mullaa Umar Mujahid hafidhahullah serta banyak pimpinan jihad di dunia ini:

Kemudian Al Amir Abu Umar taqabbalah mengalami syahadah pada tahun 2010M setelah sejarah jihad yang cemerlang, dan kemudian dipilihlah Al Imam Abu Bakar Al Huseniy Al Baghdadiy hafidhahullah sebagai penggantinya, maka dengan karunia Allah beliau ini adalah sebaik-baiknya pengganti bagi sebaik-baiknya orang yang diganti sedang Allah-lah yang menilai, di mana di masanya telah meluas operasi-operasi penyerangan terhadap Rafidlah Iraq yang aniaya dan di zamannya banyak penjara yang dibebaskan, dan di zamannya terjadilah revolusi keluarga kita di Syam dan mereka meminta pertolongan kaum muslimin setelah Basysyar An Nushairiy semakin menjadi-jadi di dalam membunuhi mereka dan menghalalkan kehormatan mereka, maka Al Amir Abu Bakar bersegera menolong dan menyelamatkan mereka di mana beliau membentuk Jabhah Nushrah dan mengangkat Abu Muhammad Al Jaulaniy sebagai amirnya, dan beliau menyokongnya dengan separuh Baitul Mal dan senjata. Dan Jabhah Nushrah bisa menghadang banyak dari serangan-serangan (Basysyar) yang aniaya lagi bejat terhadap kaum muslimin mustadl’afin di Syam dengan karunia Allah. Jabhah Nushrah itu adalah elemen yang menginduk kepada Daulah Islamiyyah saat itu dan di atas leher amirnya yaitu Al Jaulaniy juga ada bai’at kepada Amirnya yaitu Al Baghdadiy yang telah menyokongnya dengan segala hal yang menjadikan Jabhah ini bisa tetap hidup, eksis dan tegak. Ini adalah point penting sekali dan point pamungkas, dikarenakan pencari kebenaran akan membutuhkannya di dalam menyikapi kejadian-kejadian yang akan datang sesudahnya.
Orang yang mengamati sejarah Daulah Islamiyyah dan Manhaj bala tentara dan para komandannya, maka akan tersingkap dengan mudah bahwa mereka itu -dengan karunia Allah- sangat komitmen dengan penegakan syari’at Allah secara total terhadap diri mereka dan terhadap seluruh kaum muslimin yang tunduk kepada pemerintahan mereka, sehingga dikarenakan ia itu telah berpegang teguh kepada sebab kemenangan dan taufiq maka Allah menolongnya dan membuatnya dicintai oleh banyak hati serta menggiringkan untuknya banyak orang-orang yang membelanya, membai’atnya dan mengelu-elukannya di berbagai belahan timur dan barat bumi. Sungguh ia telah menghidupkan di tengah kaum muslimin mustadl’afin impian yang selama ini mereka mengiranya bahwa ini bukan zamannya atau ia itu masih jauh dari bisa dicapai padahal sesungguhnya mereka itu meyakini bahwa ia itu pasti datang, yaitu impian (tegaknya kembali Khilafah Islamiyyah) di atas puing-puing pemerintahan otoriter/diktator yang mulai berjatuhan dan runtuh dengan karunia Allah di banyak negeri Islam.

Dan Point ini -yaitu mengikuti syari’at Allah dan memberlakukan hukum-Nya secara total- adalah di antara hal paling utama bagi rahasia kekuatan Daulah Islamiyyah dan pertolongan Allah baginya, sehingga ia menjadi kekuatan yang tangguh yang disegani musuh-musuh Allah dan antek-antek mereka di Iraq dan di Syam serta di seluruh belahan bumi Islam. Di mana Daulah itu memiliki Amir, rakyat dan hukum yaitu syari’at Allah, kemudian kekuatan dan kekuasaan dengan karunia Allah, dan ia telah menguasai wilayah-wilayah yang luas di bumi Iraq terutama di Anbar, utara Iraq dan wilayah-wilayah yang besar dari Ibu Kota Baghdad.
Adapun rahasia kedua dari rahasia-rahasia kekuatan Daulah Islamiyyah, maka ia itu menurut saya adalah bimbingan Allah terhadapnya dikarenakan ia memegang teguh Aqidah Al Wala dan Al Bara dengan keberpegangan yang susah bandingannya di jama’ah-jama’ah jihad lainnya, di mana para komandan dan para prajuritnya tidak peduli -di dalam mencapai ridla Allah Ta’ala- dengan dukungan masyarakat dan tidak peduli dengan pendapat thaghut ini dan itu serta tidak juga dengan omongan-omongan manusia tentang mereka, cukup bagi mereka bahwa Allah mengetahui kejujuran mereka dan mengetahui ittiba’ mereka kepada syari’at-Nya yang bijaksana, di mana di dalam hal itu terdapat kecukupan dan kelapangan bagi mereka. Allah melapangkan dada mereka untuk hal itu sehingga mereka dicintai oleh setiap mu’min yang mencintai syari’at Allah dan dibenci oleh setiap orang kafir, setiap orang munafiq, dan setiap orang yang di dalam dirinya ada sifat kemunafikan atau kebencian terhadap sesuatu dari hukum-hukum syari’at Allah Ta’ala, sehingga dengan sebab itu orang-orang itu menuduh mereka dengan banyak tuduhan yang semuanya adalah tuduhan batil lagi tertolak lagi tidak berdasar, seperti tuduhan bahwa Daulah itu ghuluw, khawarij, berlebih-lebihan di dalam takfier serta tuduhan lainnya, yang biasa dilontarkan oleh orang-orang kafir dan antek-antek mereka. Dan seandainya Daulah itu seperti apa yang dituduhkan, tentulah tidak akan ditazkiyah oleh para syaikh mujahidin dan tidak akan ditazkiyah oleh para panglima mujahidin yang ada di tsughur, dan statemen-statemen mereka masih terus mengalir dengan banyak di dalam memuji Daulah ini dengan karunia Allah dan nikmat-Nya:

Dan rahasia ketiga dari rahasia-rahasia kekuatan Daulah ini dengan karunia Allah adalah, keseriusannya untuk bersikap terbuka di hadapan umat islam seluruhnya, seraya merealisasikan perintah syari’at dan membuang jauh-jauh Undang-Undang produk barat yang kafir, PBB nya kafir dan batasan Sykes Picot yang dibuat untuk memecah belah ukhuwwah aqidah, di mana Daulah telah bergegas untuk menolong penduduk Syam dengan cabangnya (Jabhah Nushrah) pada langkah pertama, sebagaimana yang telah kami sebutkan. Kemudian tatkala terjadi penyempalan Al Jaulaniy dari Amir-nya Al Baghdadiy dan pencopotan terhadap bai’atnya kemudian keterjatuhannya di dalam sikap membantu musuh-musuh Daulah dalam memerangi Daulah, maka wajib atas Daulah untuk menggantikan kekosongan yang disebabkan oleh si pengingkari kebaikan (Al Jaulaniy) dengan sebab penyempalannya dan pengubahannya terhadap haluan jihad di Syam dari arah tujuannya dan kompasnya, maka Daulah dengan langkah terarah lagi bijak melakukan pelebaran ke Syam, dan inilah ia hari ini dan sampai besok dengan izin Allah Ta’ala tetap eksis (Baqiyah) di Syam menguasai wilayah yang luas dari negeri Syam di Raqqah, Halb dan tempat lainnya, walaupun semua musuh bersekongkol dalam memerangi dan menyerangnya dengan berbagai sebab yang beragam.
Dan ini menggiring kita kepada rahasia keempat dari rahasia-rahasia kekuatan Daulah, yaitu peneguhan Allah terhadap Daulah baik para komandan maupun para prajurit walaupun konspirasi besar musuh yang tidak ada bandingannya terhadapnya, baik di Iraq maupun di Syam dalam level yang sama, karena sesungguhnya orang mu’min yang mengamati lagi mencari Al Haq maka dia pasti mengetahui bahwa keteguhan yang mencengangkan ini di hadapan ribuan bala tentara rezim pemerintah di Iraq dan Syam ditambah dengan pasukan besar dari kalangan Shahawat pengkhianat di dua negeri itu, juga ditambah jumlah besar dari kalangan prajurit-prajurit yang tertipu atau tersesatkan seperti banyak dari prajurit Al Jaulaniy dan para pengikutnya, serta ditambah dengan sokongan dana dan militer yang tidak ada bandingannya dari Amerika dan para thaghut arab bagi setiap pihak yang komitmen untuk memerangi Daulah, (dan hal ini dibuktikan dengan banyak data valid), di samping itu juga serangan (media) kotor untuk mensetankan Daulah Islamiyyah di dalam media masa barat dan arab secara keseluruhan, dan pencitraan Daulah bahwa ia itu sekumpulan dari ghulat dan khawarij, juga dengan dukungan para syaikh penguasa atau Sururiyyah dan Jamiyyah (Salafiy Maz’um) di Jazirah Arab, Syam dan tempat lainnya. Dan walaupun dengan segala serangan gencar lagi kotor ini, maka sesungguhnya impian mereka semua di dalam “menghabisi” Daulah dan di dalam mencabutnya sampai ke akar-akarnya dari Syam kemudian dari Iraq itu adalah tidak tercapai sampai saat ini padahal sudah lewat waktu berbulan-bilan dari sejak serangan perdana mereka terhadap Daulah yang saling bersamaan di Iraq dan Syam.. Oh sangat mengherankan. Dan kami hampir memastikan bahwa seandainya separuh saja dari serangan ini ditujukan kepada kelompok yang sesat atau bid’ah atau ghuluw sebagaimana yang mereka tuduhkan selama ini, maka tentu tidak akan ada dari Allah bantuan, pertolongan dan bimbingan kepadanya, supaya terlaksana penghabisan terhadap jama’ah ini dalam beberapa hari saja, dan semua kita masih teringat bagaimana militer Iraq (zaman Saddam Husen) dengan segala perlengkapannya dan jumlahnya tidak bisa kokoh di hadapan serangan Amerika beberapa pekan saja, sedangkan tidak diragukan bahwa militer Iraq itu adalah termasuk bala tentara thaghut yang tidak didukung oleh kebersamaan Allah, pelurusan-Nya dan pertolongan-Nya, dan begitu juga pada peperangan-peperangan yang telah terjadi antara bala tentara negara-negara arab dulu dengan Israel dan yang lainnya. Karena sesungguhnya umat ini tidak diberikan kemenangan dengan sebab jumlah pasukan dan perlengkapan -sebagaimana apa yang dikatakan oleh Umar radliyallahu ‘anhu- akan tetapi ia diberikan kemenangan dengan sebab ittiba’nya kepada syari’at Allah dan pembelaannya terhadapnya. Dan belum pernah sejarah islam menyaksikan peperangan islam yang mana di dalamnya kaum muslimin mendapatkan kemenangan telak sedangkan jumlah kaum muslimin dan perlengkapan mereka lebih banyak.

Dan atas dasar itu, maka orang muslim yang mengamati kejadian-kejadian yang mencari Al Haq di dalam lautan fitnah yang gelap gulita bertanya-tanya: “Bagaimana bisa bagi Daulah di dalam keganasan serangan yang dhalim terhadapnya, dan dasyatnya kekuatan musuh-musuhnya dan banyaknya jumlah personil dan perlengkapan mereka serta kuatnya sokongan dana kepada musuh-musuh itu dari segenap pemerintahan thaghut dan negara kafir barat, bagaimana bisa bagi Daulah ini untuk tidak terkalahkan dan tidak jatuh padahal realita musuh seperti itu??” Sesungguhnya ia itu demi Allah adalah bimbingan yang tidak ada taranya dari Rabbul Arbab Dan Malikul Muluk, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan barangsiapa Allah bersamanya, maka Dia pasti memenangkannya walaupun seluruh umat manusia bersepakat untuk membinasakannya, dan inilah yang kami lihat pembuktiannya secara realita di atas bumi Syam dan Iraq berupa kemenangan-kemenangan yang dicapai Daulah di berbagai tsughur dan front dan pembebasan penjara serta penghancurannya, dan ketegaran yang menakjubkan, apalagi apa yang ditampilkan kepada kita oleh situs-situs internet berupa foto-foto yang mengagumkan bagi Syuhada Daulah Islam, senyuman di raut wajah mereka dan jari telunjuk mengisyaratkan Tauhidullah Ta’ala di saat sakaratul maut dan perpindahan ke hadirat Allah Ta’ala. Saya bertanya kepadamu dengan Nama Allah, apakah ini penutup kehidupan orang yang intima kepada firqah yang bid’ah ghuluw lagi khawarij yang tidak Allah ridloi??
Adapun rahasia terakhir dan penting menurut pandangan saya dari sekian rahasia kekuatan Daulah Islam, maka ia itu adalah merebaknya kecintaan kepadanya, pembelaannya dan loyalitas kepadanya di tengah kaum muslimin, padahal itu dalam kondisi keganasan serangan yang dhalim yang tidak henti-hentinya dilakukan oleh segala media di dalam mensetankan Daulah yang teraniaya ini serta di dalam pembuatan citra yang buruk untuk menjauhkan kaum muslimin darinya, dan serangan media ini juga dibarengi dengan serangan dari kalangan yang membenci Daulah lewat jaringan-jaringan Sosial Media seluruhnya. Dan walaupun dilakukan segala makar buruk itu semuanya, namun faktanya sesungguhnya banyak media masa barat menegaskan bahwa di antara rahasia kekuatan Daulah ini adalah banyaknya para pendukungnya, para pembelanya dan para pecintanya dari kalangan kaum muslimin.

Maka saya bertanya kepadamu dengan Nama Allah, Siapa yang memasukan rasa cinta terhadap Daulah ke dalam hati dan jiwa awam kaum muslimin? Apakah kamu tidak mengetahui bahwa di antara tanda-tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah Allah masukan rasa cinta terhadapnya ke dalam hati kaum muslimin, dan qiyaskanlah jama’ah-jama’ah dan kelompok-kelompok kepada hal itu.
Bila Daulah itu dhalim lagi aniaya atau khawarij atau ghuluw tentulah kaum muslimin membencinya tanpa butuh serangan media yang intensif terhadapnya, dan tentu kebencian mereka akan bertambah dengan adanya serangan media terhadapnya. Akan tetapi apa yang kita saksikan adalah sebaliknya, yaitu bertambahnya jumlah orang-orang yang membai’at Daulah dan para pendukungnya di berbagai belahan dunia, serta bermunculannya statemen-statemen pembelaannya dari banyak kaum muslimin dari berbagai belahan timur dan barat bumi, maka ini adalah dalil lain yang menunjukkan bahwa Daulah itu adalah thaifah manshurah yang mendapatkan bimbingan dengan karunia Allah, nikmat-Nya dan pemuliaan-Nya di mana Dia memasukan kecintaan kepada Daulah dan dukungan kepadanya di dalam hati makhluk-makhluk-Nya yang memiliki fithrah yang sehat, dan ia dibenci -dan memang pantas dibenci- oleh orang-orang kafir, orang-orang munafiq dan oleh sekumpulan orang-orang dari kalangan yang disesatkan yang tertipu lagi bodoh. Dan kami di sini tidak men-generalisir bahwa setiap orang yang mengeritik Daulah itu divonis kafir dan munafiq, mana mungkin kami berbuat demikian ma’adzallah (kami berlindung kepada Allah), akan tetapi kami katakan bahwa mayoritas orang-orang yang memeranginya adalah memang orang-orang kafir dan munafiq, namun di antara mereka itu masih ada orang yang mencari Al Haq dan memohon petunjuk dan bashirah kepada Allah, maka kami memohon kepada Allah semoga memberinya hidayah kepada Al Haq. Dan kepada kelompok yang masih bimbang ini kami katakan: Bacalah makalah ini dan istikharah-lah berkali-kali kepada Allah, dan janganlah kamu mendengar tentang Daulah akan tetapi dengarlah darinya dan amatilah keadaan para komandan dan bala tentaranya sebelum kamu menghunuskan senjatamu kepada mereka dan menumpahkan darah mereka sehingga kamu binasa padahal kamu menginginkan keberuntungan sedangkan kamu mengira bahwa kamu ini berbuat baik. Kemudian bila masih tersisa di dadamu sesuatu terhadap Daulah, maka sesungguhnya Daulah itu rela walau kamu tidak membai’atnya dan tidak mendukungnya, akan tetapi tahanlah darinya gangguanmu, lisanmu dan senjatamu, karena siapa tahu ia itu menjadi cikal bakal bagi Daulah Khilafah yang dijanjikan yang mana saya dan kamu mengimaninya dan bahwa ia itu akan tegak tanpa bisa ditolak lagi dengan kejayaan orang yang jaya dan kehinaan orang yang hina. Maka apa yang akan kamu katakan kepada Rabb-mu bila Dia bertanya kepadamu tentang sikapmu memerangi bala tentara yang berupaya meninggikan kalimat-Nya dan beramal untuk mengembalikan Daulah Khilafah Islamiyyah? Maka siapkan jawaban untuk hari itu atau jaga lisanmu dan senjatamu dari pertarungan ini sampai debu peperangan ini lenyap menyingkap orang yang di atas Al Haq dari orang yang di atas Al Bathil.

Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.
Ditulis: Oleh Abu Al Mu’tashim Khabbab.
Penterjemah berkata: Selesai dialihbahasakan pada tanggal 18 Jumada Al Ula 1435H oleh Abu Sulaiman Al Arkhabiliy di LP Kembang Kuning Nusakambangan.

www.al-mustaqbal.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar