Dahulukan Berfikir Benar, Jangan Asal Main Sebar




Fenomena Mahasiswa "copas" cukup gesit dilakukan didunia perkuliahan. Sebenarnya tidak masalah, asal dicantumkan sumbernya. Hal ini menghindari plagiasi yang konon katanya akan berabe jika tak benar-benar diperhatikan. Terlepas dari hal itu  semoga kita terhindar dari sikap ikut-ikutan, dan mengambil posisi tepat. Mencari informasi serta berfikir benar. 

Sepertinya, rekan saya beberapa waktu yang lalu mengambil sumber dari blog ini (Lihat gambar diatas). Ya.. saya maih ingat betul dalam pemaparan di kelas saat presentasi Sejarah Islam Masa Modern II ia menyebutkan beberapa contoh gerakan “Fundamentalis” diantaranya sama persis dari blog ini.

 Si empunya blog mengatakan bahwa Empat Mahzab besar “fundamentalis” Islam di Indonesia yakni, Ikhwanul Muslimin, Mazhab Salafi alias Wahabi, Hizbut Tahrir,dll. Seketika itu masih saya ingat. Saya mencoba mempertanyakan pada teman saya. Kurang lebih ya “menggugat secara intelektualis”. Masih ingat bagaimana perjuangan para ulama membela negeri ini dari penjajahan Belanda? Dan juga Jepang?. Banyak tokoh negeri ini yang memperjuangkan akan Islam. Nahdlatul Ulama tentu masih kita ingat perjuangannya melawan penjajah. Saya rasa mereka juga militan. Dalam film Sang Kiyai pun sangat jelas bagaiaman gesitnya mereka melawan Belanda. Bukan saja NU, saya rasa semua kalangan yang sadar akan mereka terjajah tentu akan melawan. Kecuali, jika ada beberapa orang yang memilih untuk mengekor. Mengekor Belanda dan bekerja sama dengannya. Apakah KH. Asyari’ , KH. Ahmad Dahlan, dan ulama-ulama lainnya mereka Fundamental? Saya rasa iya, mereka juga fundamental dalam mempertahankan Islam dan negeri ini dari penjajahan Barat. Lantas, bagaimana anda bisa menyebutkan hanya beberapa kelompok saja yang anda sebut fundamental?. Saya rasa kita perlu berhati-hati dalam menggunakan istilah ini. Istilah ini cukup amm alias umum. bisa digunakan kapan saja dan oleh siapa saja. Cukup singkat tanggapan saya saat itu. Penekanannya satu, mari berfikir benar menanggapi “perang istilah” yang kini memang sengaja disuguhkan pada umat muslim.

Tidak banyak orang mengetahi istilah itu kapan lahir, kapan mulai buming, kapan populer. Tidak banyak orang ingin mencari tahu siapa yang mencetuskan, dan untuk apa dicetuskan?. Nah, buat kita disini sebagai mahasiswa yuk berfikir benar, berfikir cemerlang serta jangan mudah terbawa opini atau termakan opini. Tidak mudah memang mendudukkan permasalahan yang cukup menuai perhatian semua kalangan. Entah dari golongan yang tak menginginkan Islam diterapkan dalam semua kini kehidupan. Dengan umat muslim yang mempunyai keyakinan penuh bahwa Allah Sang Maha Pencipta sekaligus Maha Mudabbir. Semoga kita termasuk yang yakin. Insya Allah

Mari Belajar, Mari Menggenggam Islam

Wallhu 'alam bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar