Pagi yang lumayan mendung menjadikan sapaan hari itu untuk
beraktivitas. Ya,,sapaan yang indah bagi orang yang senang dan semangat
dan mempunyai tujuan pada hari itu, meskipun harus mendung. Tetapi beda
jika orang beranggapan kurang senang dengan mendung,,,alasannya simpel
"duh jemuran ku banyak, aku nggak ada baju lagi nih, celana belum pada
kering semua lagi". Sedikit celoteh tedengar ketika melintasi jalan yang
rame lalu lintas anak SD.
Singkatnya, 2 hari lagi akan diadakan ujian Tengah Semester. Kesibukkan menumpuk, "tugas dari beberapa dosen belum juga kelar belum lagi materi kuliah yang banyak", lengkap sudah kan kawan !. Sebenarnya tugas sudah mengantri dari minggu - minggu sebelumnya, tetapi karena banyak agenda jadi agak mepet, maklum "aktiVis katanya" eits aktivis maksudnya :). Baik disini ukhlaiya ingin sedikit berbagi coretan pikiran dipagi yang mendung. Siapa yang tidak percaya anak kuliah itu sibuk ..? pasti semua percaya kan,,!. Apalagi ikut UKM sana sini,,wuuiiss :bak angin terbang sana sini", kadang dikelas, dimasjid, di SC, kadang dijalan kadang juga dikantin pokoknya semua tempat terjelajahi. Hehe
Ukhlaiya yakin semua mahasiswa ingin cerdas, pintar, pandai, aktiv, dan pasti berguna, dan tak lupa setiap aktivitasnya ingin tidak lepas dari perintah dan juga laranganNya. Tiap tugas tidak ingin terlewat dan eksis dikelaspun menjadi sebuah keharusan, betul kan ..!. Berbagai buku dilahap, diperpus sampai malam - malam nggak tahu tidur atau baca,,hehe, mahasiswa ya pastinya baca..! Kagum dengan orang yang banyak baca referensi buku wajar, sering digunakan ngomong sana ngomong sini apalagi kalau berbobot, paling tidak buat teman yang lain "melongo" (bahasa jawanya). Semua ingin seperti dia, tapi ingat kawan dengan aktivitas yang kita lakukan itu apakah membuat orang lain paling tidak teman disekitar kita tertular rajinnya atau terinspirasi,,? Iya bukan ..!. Tapi jangan sampai aktivitas kita yang demikian itu justru membuat lalai dengan lingkungan sekitar. Lingkungan apa ya,,?? Pernahkah melihat saudara kita samping rumah nggak bisa makan..? kondisi ekonomi mereka tergolong dibawah rata - rata? Pernah tidak melihat pengemis dipinggir jalan, bahkan bukan lagi bapak - bapak, ibu-ibu, atau kakek- kakek tetapi ini justru anak - anak,,? Sering kan tentunya.. !. Tidak terbayang mereka adalah kita, mereka adalah adik - adik kita mereka adalah tetangga dekat kita. Tapi sadar tidak kebanyakan mereka adalah se aqidah dengan kita ...?? mereka muslim, mereka saudara kita tapi apa yang ada justue mereka adik-adik kita tidak besekolah,,! apakah cukup kita hanya memberi sebagian atau bahkan semua harta kita diberikan kepada mereka dan mereka akan bahagia damai hidup sejahtera seterusnya? Tidak ternyata,,,!! Ini baru setetes tinta dari lautan tinta (permasalahan) negeri ini. Yah, tinta bukan emas.
Pikiran ini terkadang sudah muak, melihat banyak diantara mereka ketika ditanya pemasalahan ini bukan masalah mereka. "yang penting aku nyaman, aku bisa makan, dan prestasiku tinggi, aku terkenal dan lain -lain". Dengan lisan ini berusaha untuk selalu memperlihatkan kondisi sebenarnya dengan tidak melupakan bagaimana aku pun juga seorang mahasiswa. Aku juga menuntut ilmu dan aku juga pergi keperpus, aku juga pergi ke SC, aku pun juga lari sana -lari sini di UKM, dan masjid pun jadi rumah singgahku untuk sebisa apapun aku lakukan disini.
Tumpukkan buku yang berjumlah ratusan bahkan ribuan ternyata tidak mampu membuat kondisi ini berubah. Membaca wawasan atau wacana atau ilmu terkadang justru tombak keterjebakannya dengan isi buku yang tidak menentramkan hati, pikiran dan juga jiwa. Hati ini dibuat gundah nggak karuan kemana, dipaksa setuju, padahal gejolak kati dan pikiranpun protes. Jujur aku ingin jika dengan sebanyak itu kami justru taat akan keyakinan kami bukan lantas justru goyah bahkan sampai tergadaikan, na'udzubillah min dzalik.
Kawan yuk berpikir kembali, dengan adanya banyak buku tersebut bukan lantas membuat kita lalai, bahkan sampai terjebak dengan ke "pagmatisan". Ayo berfikir kritis bagaimana dengan panduan Al Qur'an dan As Sunah serta akal yang kita miliki, kita bisa membedakan mana yang harus diambil dan tidak. Saya jadi teringat pesan dosen kepada anak didiknya, beliau layaknya abah kami sendiri. Setiap petemuan memberikan pelajaran yang berharga, serta nasehat dan pesan-pesan menggugah bagi mahasiswa yang memang mereka mampu untuk mengambilnya.
Buku jangan buat kami pragmatis dengan kondisi ini,,!! Bolehlah kami membacamu mengambil apa yang ada dalam isimu, tapi jangan sampai kami harus mentah - mentah mengambilmu jika itu yang bersangkutan dengan tsaqofah asingmu. Cukup kami tahu tsaqofahmu tapi jangan jadikan kami terlena olehmu. Sebaliknya,,buatlah kami kritis dengan kondisi ini, dengan bantuan apa yang tetuang oleh tinta ditubuhmu..!! Tulisanmu indah memang tapi jangan kau tipu kami dengan dibalik keindahanmu,,,! Jangan buat kami pagmatis,,!
JUSTRU BANTU KAMI MEMBUNUH KE PRAGMATISAN INI...:)
by : Ukhlaiya
Singkatnya, 2 hari lagi akan diadakan ujian Tengah Semester. Kesibukkan menumpuk, "tugas dari beberapa dosen belum juga kelar belum lagi materi kuliah yang banyak", lengkap sudah kan kawan !. Sebenarnya tugas sudah mengantri dari minggu - minggu sebelumnya, tetapi karena banyak agenda jadi agak mepet, maklum "aktiVis katanya" eits aktivis maksudnya :). Baik disini ukhlaiya ingin sedikit berbagi coretan pikiran dipagi yang mendung. Siapa yang tidak percaya anak kuliah itu sibuk ..? pasti semua percaya kan,,!. Apalagi ikut UKM sana sini,,wuuiiss :bak angin terbang sana sini", kadang dikelas, dimasjid, di SC, kadang dijalan kadang juga dikantin pokoknya semua tempat terjelajahi. Hehe
Ukhlaiya yakin semua mahasiswa ingin cerdas, pintar, pandai, aktiv, dan pasti berguna, dan tak lupa setiap aktivitasnya ingin tidak lepas dari perintah dan juga laranganNya. Tiap tugas tidak ingin terlewat dan eksis dikelaspun menjadi sebuah keharusan, betul kan ..!. Berbagai buku dilahap, diperpus sampai malam - malam nggak tahu tidur atau baca,,hehe, mahasiswa ya pastinya baca..! Kagum dengan orang yang banyak baca referensi buku wajar, sering digunakan ngomong sana ngomong sini apalagi kalau berbobot, paling tidak buat teman yang lain "melongo" (bahasa jawanya). Semua ingin seperti dia, tapi ingat kawan dengan aktivitas yang kita lakukan itu apakah membuat orang lain paling tidak teman disekitar kita tertular rajinnya atau terinspirasi,,? Iya bukan ..!. Tapi jangan sampai aktivitas kita yang demikian itu justru membuat lalai dengan lingkungan sekitar. Lingkungan apa ya,,?? Pernahkah melihat saudara kita samping rumah nggak bisa makan..? kondisi ekonomi mereka tergolong dibawah rata - rata? Pernah tidak melihat pengemis dipinggir jalan, bahkan bukan lagi bapak - bapak, ibu-ibu, atau kakek- kakek tetapi ini justru anak - anak,,? Sering kan tentunya.. !. Tidak terbayang mereka adalah kita, mereka adalah adik - adik kita mereka adalah tetangga dekat kita. Tapi sadar tidak kebanyakan mereka adalah se aqidah dengan kita ...?? mereka muslim, mereka saudara kita tapi apa yang ada justue mereka adik-adik kita tidak besekolah,,! apakah cukup kita hanya memberi sebagian atau bahkan semua harta kita diberikan kepada mereka dan mereka akan bahagia damai hidup sejahtera seterusnya? Tidak ternyata,,,!! Ini baru setetes tinta dari lautan tinta (permasalahan) negeri ini. Yah, tinta bukan emas.
Pikiran ini terkadang sudah muak, melihat banyak diantara mereka ketika ditanya pemasalahan ini bukan masalah mereka. "yang penting aku nyaman, aku bisa makan, dan prestasiku tinggi, aku terkenal dan lain -lain". Dengan lisan ini berusaha untuk selalu memperlihatkan kondisi sebenarnya dengan tidak melupakan bagaimana aku pun juga seorang mahasiswa. Aku juga menuntut ilmu dan aku juga pergi keperpus, aku juga pergi ke SC, aku pun juga lari sana -lari sini di UKM, dan masjid pun jadi rumah singgahku untuk sebisa apapun aku lakukan disini.
Tumpukkan buku yang berjumlah ratusan bahkan ribuan ternyata tidak mampu membuat kondisi ini berubah. Membaca wawasan atau wacana atau ilmu terkadang justru tombak keterjebakannya dengan isi buku yang tidak menentramkan hati, pikiran dan juga jiwa. Hati ini dibuat gundah nggak karuan kemana, dipaksa setuju, padahal gejolak kati dan pikiranpun protes. Jujur aku ingin jika dengan sebanyak itu kami justru taat akan keyakinan kami bukan lantas justru goyah bahkan sampai tergadaikan, na'udzubillah min dzalik.
Kawan yuk berpikir kembali, dengan adanya banyak buku tersebut bukan lantas membuat kita lalai, bahkan sampai terjebak dengan ke "pagmatisan". Ayo berfikir kritis bagaimana dengan panduan Al Qur'an dan As Sunah serta akal yang kita miliki, kita bisa membedakan mana yang harus diambil dan tidak. Saya jadi teringat pesan dosen kepada anak didiknya, beliau layaknya abah kami sendiri. Setiap petemuan memberikan pelajaran yang berharga, serta nasehat dan pesan-pesan menggugah bagi mahasiswa yang memang mereka mampu untuk mengambilnya.
Buku jangan buat kami pragmatis dengan kondisi ini,,!! Bolehlah kami membacamu mengambil apa yang ada dalam isimu, tapi jangan sampai kami harus mentah - mentah mengambilmu jika itu yang bersangkutan dengan tsaqofah asingmu. Cukup kami tahu tsaqofahmu tapi jangan jadikan kami terlena olehmu. Sebaliknya,,buatlah kami kritis dengan kondisi ini, dengan bantuan apa yang tetuang oleh tinta ditubuhmu..!! Tulisanmu indah memang tapi jangan kau tipu kami dengan dibalik keindahanmu,,,! Jangan buat kami pagmatis,,!
JUSTRU BANTU KAMI MEMBUNUH KE PRAGMATISAN INI...:)
by : Ukhlaiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar