Mari Tapaki Jalan Dakwah 2

LALU, apa yang terjadi pada Zaid? Perjalanan pulang ke Madinah mereka lakukan. Menghadap Rasul dang siap memberikan kabar, bahwa mereka kali ini belum mendapat kemenangan mengalahkan Bani Farizah. Ya, kala itu. Saat keberangkatan pertama ternyata Allah belum memberikan kemenangan pada Panglima Zaid.

Namun, perjalanan ke Madinah ketika itu Zaid telah bersumpah. Ia bersumpah untuk tidak menyentuh kepalanya ketika mandi janabat (hadast besar) sampai ia memerangi Bani Fazarah. Ketika lukanya mulai mengering. Disaat lukanya tidak lagi dirasa sakit. Dan setelah lukanya benar-benar sembuh. Ia mulai lagi bergerak.

Pada bulan Ramadhan, Rasulullah mengirimkannya dengan pasukannya ke bani Fazarah. Kemudian ia memerangi mereka di Wadzhil Qura’. Ia berhasil menahan Ummu Qurafah Fatimah bintu Rabi’ah bin Badar dan kedua putrinya. Ummu Qurafah adalah wanita tua yang disegani dan dihormati. Kemudian Zaid membunuhnya sebab wanita tua itu telah lancang mencaci dan menghina Rasulullah SAW.

Banyaknya peristiwa yang dijalani Rasulullah telah rapih dikisahkan oleh Ibnu Ishaq. Peristiwa tersebut memberi banyak pelajaran pada umat Rasulullah. Halangan da’wah yang dirasakan Nabi bukan lantas menjadi jalan henti untuk umatnya. Justru, jalan itulah yang akan menunjuki pada kita, bahwa da’wah itu bukan perkara yang mudah. Bahwa jalan da’wah bukanlah perkara yang sepele. Hingga akhirnya, keberhasilan Rasulullah menjadikan Madinah kota pertama yang menerapkan syari’at Islam. Hingga akhirnya, Madinah menjadi titik tolak daerah-daerah dimuka bumi itu merasakan perjalanan mulia menerapkan Islam.

Setelah Rasulullah saw. Memasuki Madinah al-Munawwaroh, dan beliau sudah bertekad bulat untuk mendirikan Negara Islam di Madinah, maka beliau harus menciptakan keamanan dan stabilitas di dalam Madinah, agar beliau sendiri dan orang-orang yang ada disekitar beliau mencurahkan tenaga, pikiran, waktu untuk membangun Negara Islam, dan agar mereka tidak disibukkan atau dihambat oleh gangguan-gangguan internal yang menjadikan mereka lupa akan tugas membangun Negara Islam, yaitu negara yang akan menjadi pelindung berbagai perselisihan dan pertengkaran antara Suku Aus dan Khazraj.

Rasulullah SAW dengan pandangan politiknya yang cemerlang dan pengaturannya yang baik terhadap berbagai persoalan, dan mampu merajut persatuan kelompok yang ada, sehingga menjadikan mereka sangat loyal dengan kepemimpinanya.

Keberhasilan Madinah menjadi kota Islam pertama bukan titik henti contoh perjalanan da’wah. Madinah menjadi tonggak da’wah Islam tetap harus ada. Menyeru umat dimuka bumi untuk menjadikan Islam sebagai mabda’. Mengingat, merefleksikan perjuangan Rasul dan para Sahabat sebelum dan setelah Madinah berhasil tertaklukkan menjadi perkara pasti. Menjadikan setiap gerak da’wah para umat mulia sebuah pacuan untuk da’wah umat muslim saat ini.

Sejarah telah menjadikan kisah indah untuk umat muslim. Berdarah-darah, itu kejadian yang ada meski tidak semuanya. Dan jalan dakwah akan menjadi jalan hidup bagi umat yang memilih untuk menjadi bagian darinya. Memilih surga yang hendak didapatnya. Memilih ridho Allah hingga mengikuti jalan yang dilakukan Rasulullah.Hingga Khilafah ‘alaa minhaji nubuwwah kehidupan umat muslim akan mulia hingga saatnya Allah menetapkan pada suatu masa semuanya akan dibangkitkan.
Wallohu ‘alam bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar