LALU, apa yang terjadi pada Zaid? Perjalanan pulang ke Madinah mereka
lakukan. Menghadap Rasul dang siap memberikan kabar, bahwa mereka kali
ini belum mendapat kemenangan mengalahkan Bani Farizah. Ya, kala itu.
Saat keberangkatan pertama ternyata Allah belum memberikan kemenangan
pada Panglima Zaid.
Namun, perjalanan ke Madinah ketika itu Zaid telah bersumpah. Ia
bersumpah untuk tidak menyentuh kepalanya ketika mandi janabat (hadast
besar) sampai ia memerangi Bani Fazarah. Ketika lukanya mulai mengering.
Disaat lukanya tidak lagi dirasa sakit. Dan setelah lukanya benar-benar
sembuh. Ia mulai lagi bergerak.
Pada bulan Ramadhan, Rasulullah mengirimkannya dengan pasukannya ke
bani Fazarah. Kemudian ia memerangi mereka di Wadzhil Qura’. Ia berhasil
menahan Ummu Qurafah Fatimah bintu Rabi’ah bin Badar dan kedua
putrinya. Ummu Qurafah adalah wanita tua yang disegani dan dihormati.
Kemudian Zaid membunuhnya sebab wanita tua itu telah lancang mencaci dan
menghina Rasulullah SAW.
Banyaknya peristiwa yang dijalani Rasulullah telah rapih dikisahkan
oleh Ibnu Ishaq. Peristiwa tersebut memberi banyak pelajaran pada umat
Rasulullah. Halangan da’wah yang dirasakan Nabi bukan lantas menjadi
jalan henti untuk umatnya. Justru, jalan itulah yang akan menunjuki pada
kita, bahwa da’wah itu bukan perkara yang mudah. Bahwa jalan da’wah
bukanlah perkara yang sepele. Hingga akhirnya, keberhasilan Rasulullah
menjadikan Madinah kota pertama yang menerapkan syari’at Islam. Hingga
akhirnya, Madinah menjadi titik tolak daerah-daerah dimuka bumi itu
merasakan perjalanan mulia menerapkan Islam.
Setelah Rasulullah saw. Memasuki Madinah al-Munawwaroh, dan beliau
sudah bertekad bulat untuk mendirikan Negara Islam di Madinah, maka
beliau harus menciptakan keamanan dan stabilitas di dalam Madinah, agar
beliau sendiri dan orang-orang yang ada disekitar beliau mencurahkan
tenaga, pikiran, waktu untuk membangun Negara Islam, dan agar mereka
tidak disibukkan atau dihambat oleh gangguan-gangguan internal yang
menjadikan mereka lupa akan tugas membangun Negara Islam, yaitu negara
yang akan menjadi pelindung berbagai perselisihan dan pertengkaran
antara Suku Aus dan Khazraj.
Rasulullah SAW dengan pandangan politiknya yang cemerlang dan
pengaturannya yang baik terhadap berbagai persoalan, dan mampu merajut
persatuan kelompok yang ada, sehingga menjadikan mereka sangat loyal
dengan kepemimpinanya.
Keberhasilan Madinah menjadi kota Islam pertama bukan titik henti
contoh perjalanan da’wah. Madinah menjadi tonggak da’wah Islam tetap
harus ada. Menyeru umat dimuka bumi untuk menjadikan Islam sebagai
mabda’. Mengingat, merefleksikan perjuangan Rasul dan para Sahabat
sebelum dan setelah Madinah berhasil tertaklukkan menjadi perkara pasti.
Menjadikan setiap gerak da’wah para umat mulia sebuah pacuan untuk
da’wah umat muslim saat ini.
Sejarah telah menjadikan kisah indah untuk umat muslim.
Berdarah-darah, itu kejadian yang ada meski tidak semuanya. Dan jalan
dakwah akan menjadi jalan hidup bagi umat yang memilih untuk menjadi
bagian darinya. Memilih surga yang hendak didapatnya. Memilih ridho
Allah hingga mengikuti jalan yang dilakukan Rasulullah.Hingga Khilafah
‘alaa minhaji nubuwwah kehidupan umat muslim akan mulia hingga saatnya
Allah menetapkan pada suatu masa semuanya akan dibangkitkan.
Wallohu ‘alam bisshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar