Oleh Ustadzah Meti Astuti
".... Kebencian Barat terhadap Islam, Ide-ide Feminisme, Liberal yang merusak itu karena mereka,
Pertama, berideologi Liberal, berideologi Hak Asasi Manusia yang
penting bebas, yang penting enak, dan tidak terikat dengan atura. Maka
wajar, kalau PROSTITUSI mereka BELA. Maka wajar, kalau PERZINAHAN mereka
"advokasi". Maka wajar, kalau perempuan "telanjang" dan pornografi,
goyangan mereka advokasi. Allohu Akbar!
Dalam pandangan mereka
itu adalah kebebasan, tidak boleh diatur, tidak boleh dikecam, tidak
boleh dilarang. Padahal nyata-nyata hal itu merusak. Hal itu, bejat, hal
itu membuat kaum muslimin hidup dalam penistaan.
Yang kedua,
ideologi FEMINISME, SEKULER, NEOLIBERALISME dan IMPEREALISME menjadikan
hukum itu dibuat oleh "Manusia" bukan ALLOH SWT. Maka wajar, mereka
dengan sok sucinya melakukan evaluasi terhadap penerapan syari'at Islam.
Mereka lupa, mereka tidak bercermin, mereka tidak ngaca, bahwa
sebenarnya aturan-aturan yang mereka buatlah yang merusak. Konsep-konsep
yang mereka usunglah yang nyata-nyata memporak-porandakan kaum
muslimin, dan memporak-porandakan perempuan pada umumnya. Allohu Akbar!
Ibarat pepatah, Semut di ujung laut terlihat, tetapi gajah dipelupuk mata tidak terlihat!.
Mereka menuduh ISLAM merusak perempuan
Mereka menuduh ISLAM memarginalkan perempuan
Mereka menuduh ISLAM memarginalkan perempuan
Padahal, di negeri mereka sendiri, di tempat mereka sendiri, pelecehan
seksual terjadi. Pelecehan seksual terbesar tertinggi di dunia ada. 10
Negara dengan tingkat pelecehan tertinggi di dunia ada pada
Negara-Negara Amerika Utara dan Eropa. Bukan di Negeri-Negeri Islam.
Allohu Akbar!
Dalam sebuah penelitian di Inggris dalam 6 bulan
saja kurang lebih 1000 insiden penyerangan terhadap kaum muslimin yang
setengahnya terjadi pada perempuan hingga mengakibatkan kematian, itu
terjadi di Negeri mereka. Mereka lupa, mereka rabun, dan tidak disadari.
Mereka melihar semut diujung lautan. Allohu Akbar!
Jika
penindasan tersebut terjadi di Negeri mereka, mereka katakan itu KASUS!,
mereka katakan itu OKNUM!. Tapi, kalau terjadi di Negeri-Negeri
muslim... Mereka bilang Islam. Mereka bilang itu karena penerapan
syariat Islam. Mereka bilang penindasan. Maka kita dapat simpulkan HAM,
Demokrasi, Sekulerisme adalah dagangan politik!. Hanya mereka lakukan,
mereka gunakan untuk mengkontrol negeri-negeri Islam. Bukan mereka
terapkan di negeri mereka sendiri. Allohu Akbar!
Padahal Islam
memberikan aturan dan perangkat yang luar biasa, atas perempuan agar
terlibat aktif di sektor publik. Tanpa meninggalkan tugas dan kewajiban
mereka, disektor domestik tidak menimbulkan "kegoncangan peradaban.
Justru menghasilkan "KEGEMILANGAN PERADABAB". kiki emotikon
Dalam sebuah ayat disebutkan, Al Quran Surah Ali Imran ayat 195. Allah
berfirman: " Artinya "Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya
(dengan berfirman), sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal
orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan,
(karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.,,,"
ISLAM menghitung amal kita bukan karena kesetaraan
ISLAM menghitung amal kita bukan karena kita menghasilkan rupiah dan dolar
ISLAM menghitung amal kita dengan ketaatan, penuh dengan keimanan, penuh dengan kontribusi positif di tengah-tengah masyarakat. Allohu Akbar!
ISLAM menghitung amal kita bukan karena kita menghasilkan rupiah dan dolar
ISLAM menghitung amal kita dengan ketaatan, penuh dengan keimanan, penuh dengan kontribusi positif di tengah-tengah masyarakat. Allohu Akbar!
Kami, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia mengajak anda semua
yang bernama perempuan untuk terlibat aktif bersama kami. Menyebarkan
visi politik ini dan menyelamatkan jutaan umat perempuan, bahkan Ratusan
Juta perempuan yang ditindas oleh sistem Sekulerisme, Kapitalisme,
Neoliberalisme yang hanya menjadikan kita sekup-sekup Kapitalisme.
Allohu Akbar!
Mari kita campakkan FEMINISME. Kita bongkar
kebobrokannya. Kita tantang narasinya dan kita sebarkan kebaikan ISLAM.
Kita dakwahkan mekanisme ISLAM yang kaaffah. Yang ISLAM telah
menyediakan "Daulah Khilafah Islamiyah" sebagai negara yang memiliki
otoritas yang menjalankan sistem ISLAM, bukan Demokrasi. Bukan sekedar
pada syariah tetapi Syari'ah secara Kaaffah dalam bingkai Daulah
Khilafah Islamiyyah.
Terakhir,,, datanglah kepada kami,
gandenglah tangan kami, ikutlah bersama kami. Tegakkan alliwa arroya,
kibarkan kepenjuru negeri dan kita akan selamatkan seluruh kamu muslim
di seluruh muka bumi. Allohu Akbar!
Wassalamu'alaykum warohmatulloh wabarokaatuh.
Titik 0, Jogjakarta, 17 Jumadul Ula 1436 H / 8 Maret 2015
Pencatat serta Saksi Sejarah
Rizka K. Rahmawati
(Mahasiswi Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
UIN Sunan Kalijaga)
Rizka K. Rahmawati
(Mahasiswi Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
UIN Sunan Kalijaga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar